Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Multi-Attribute Decision Making Psychological Distress pada Generasi Millennials

Main Article Content

Putri Taqwa Ningrum
Anggo Luthfi Yunanto
Reny Yuniasanti

Abstract

Psychological distress adalah keadaan subjektif yang dipresepsikan tidak menyenangkan. Setiap manusia tidak bisa menghindari dari gejala psychological distress yang meliputi depresi kecemasan ataupun stress, termasuk pada generasi millenials Generasi millennials cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial di sekitar mereka seperti dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia. Maka dari itu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu dalam mengatasi Psychological distress. Sistem yang dibangun menggunakan metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making. Metode ini merupakan sebuah metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Keluaran sistem berupa hasil diagnosa yang dapat memberikan beberapa alternatif emosional sesuai dengan pernyataan yang dimasukkan oleh pengguna. Sehingga dapat membantu pengguna dalam pengambilan keputusan. Metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making(FMADM) yang digunakan menghasilkan nilai yang identik antara perhitungan manual dengan perhitungan matematis oleh sistem, serta memperoleh nilai kecocokan perhitungan kuesioner dari pakar dan perhitungan FMADM sebesar 95%.


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ningrum, P., Yunanto, A. L., & Yuniasanti, R. (2019). Perancangan Sistem Pakar Fuzzy Multi-Attribute Decision Making Psychological Distress pada Generasi Millennials. Jurnal Eksplora Informatika, 8(2), 139-148. https://doi.org/10.30864/eksplora.v8i2.226
Section
Articles

References

Lazarus. &. Folkman, Stres Appraisal and Coping., New York: Springer Publishing Company, 2004. [link]

Cheng, H., & Furnham, “Correlates of adult binge drinking: Evidence from a British Cohort,” PLOS One, vol. 11, no. e78838,p.8, 2018. [link]

L. Shu Hui dan H. Yun Chen, “Life stres and academic burnout,” Active Learning in Higher Education, vol. I, no. 15, pp. 77-90, 2014. [link]

CSIS, “Ada Apa dengan Milenial?Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik,” Rilis dan Konferensi Pers Survei Nasional CSIS 2017, Jakarta, 2017. [link]

Potter, P.A, & Perry, A.G, Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4.Terjemahan Oleh: Komalasari,dkk, Jakarta,Indonesia : Buku Kedokteran EGC, 2005.

Santrock, J.W, Adolescence:Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Terjemahan Oleh: Shinto, B.A. & Terjemahan Oleh: Shinto&Saragih, Jakarta, Indonesia: Erlangga, 2003.

Rafidah, K., Azizah, A., Norzaidi, M. D., Chong, S. C., Salwani, M. I., & Noraini, I, “Stres and academic performance: Empirical evidence from university student,” Academy of Educational Leadership Journal, vol. 1, no. 13, pp. 37-51, 2009. [link]

Talib, N., & Zia-ur-Rehman, M, “Academic performance and perceived stres among university students,” Educational Research and Reviews, vol. 5, no. 7, pp. 127-132, 2012. [link]

Chambel, M. J., & Curral, L, “Stres in academic life: Work characteristics as predictors of student well‐being and performance,” Applied Psychology, vol. 1, no. 54, pp. 135-147, 2005. [link]

Das, P. P. P., & Sahoo, R, “Stres and depression among post-graduate students,” International Journal ofScientific and Research Publication,, vol. 2, no. 7, pp. 1-5, 2012. [link]

Waqas, A., Khan, S., Sharif, W., Khalid, U., & Ali, A, “Association of academic stres with sleeping difficulties in medical students of a Pakistani medical school: a cross sectional survey,” dalam PeerJ, Paktistan, 2014. [link]

Heiman, T. & Kariv, D, “TaskOriented versus Emotion-OrientedCoping Strategies: The Case of CollegeStudents,” College Student Journal, vol. 1, no. 39, pp. 72-89, 2005. [link]

M. Dahria, “Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi,” Jurnal SAINTIKOM, vol. 10, p. 3, 2011. [link]

Sri Kusumadewi, Fuzzy multiAttribut Decision Making (Fuzzy MADM), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.